Baru saja kemarin kita bahas soal perkembangan sirkuit
Mandalika yang akan digunakan sebagai tuan rumah MotoGP tahun 2021 mendatang.
Memang dalam proses pembangunannya, sirkuit yang berbasis di wilayah Lombok ini
sempat terdengar isu yang kurang mengenakkan, yakni soal sengketa tanah.
Bahkan sempat dikabarkan juga jika proses pembangunan
sirkuit ini nyaris berhenti karena warga sekitar menghadang alat yang akan
turun dalam pembangunan sirkuit.
Dalam isu sengketa tanah ini konon menurut penuturan warga,
pihak pengeleloa Indonesia Turism Development Corporation atau disingkat ITDC
belum membayar tanah yang dulunya merupakan jalan desa.
Masalah tersebut makin berlarut-larut sampai sekarang proses
pembayaran tanah yang dilakukan oleh pihak pengelelola belum kunjung diterima
oleh warga.
Update berita terkini, warga Dusun ujung laut Desa Kuta
Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat menolak kedatangan proyek yang akan dibangun
di desanya. Mereka menghadang para pekerja dengan cara memagari lahan yang
hendak dilakukan pembangunan.
”Ini masalah eks lahan jalan desa, masyarakat menuntut
pemerintah dan ITDC membayar tanah mereka. Ini dulu (tanah) dipinjam pakai.
Masyarakat sudah larang kontraktor untuk bongkar, namun tidak diindahkan,
sehingga kemarin kita putuskan untuk menghadang (alat berat)..” tutur Alus
Darmiah salah satu warga desain disana, seperti kutipan koranntb.
Pokok permasalahan sebenarnya sangat simpel, warga hanya
ingin bermusyawarah kemudian membicarakan soal ganti rugi sebelum proses
pembangunan dilakukan lebih lanjut. Namun sayang justru pihak ITDC tidak datang
saat dilakukan musyawarah dan terus tetap melanjutkan pembangunan.
” Kita sepakati untuk bertemu pihak ITDC kemarin malam di
kantor desa, namun pihak ITDC tidak hadir. Jadi masyarakat meluap emosi dan
sekitar jam 8.30 Wita pagi tadi masyarakat memagari lahan dengan bambu dan
kayu. Masyarakat mendukung 100 persen hajat pemerintah Mega proyek nasional
sirkuit MotoGP, tapi penuhi dulu hak masyarakat”…tukasnya lagi.
Warga bahkan mengancam melakukan pemblokiran jalan ketika
saat peresmian dilakukan jika ITDC tidak memiliki itikad baik dalam
menyelesaikan persoalan sengketa tanah ini.
” Jangan salahkan masyarakat ketika meluapkan eforia mereka
saat kedatangan presiden dengan memblokir jalan ini..” tutupnya.
Hmm sepertinya kasus ini makin meradang ya, semoga saja
persoalan bakal terselesaikan dan proses menuju Indonesia sebagai tuan rumah
MotoGP 2021 akan segera terealisasi.
Referensi : iwanbanaran.com(1/10/2019).



Komentar
Posting Komentar